Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum milik Petronas di
Jalan Ir H. Djuanda, Dago Bandung, Jawa Barat mulai hari ini resmi
berganti jadi milik Pertamina. Wali Kota Bandung Dada Rosada dalam
sambutannya menyebut, pertama kalinya 'bendera' Malaysia diturunkan di
Bandung.
"Baru pertama kali di Bandung 'bendera' Malaysia diturunkan oleh Merah Putih, di sini," kata dia Jumat, 16 Agustus 2013.
Di depan Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan, yang disapanya
sebagai sesama lulusan SMA Negeri 3 Bandung, dan Komisaris Utama PT
Pertamina Sugiharto, Dada bercerita panjang lebar soal SPBU yang
diresmikan hari itu.
Dada masih ingat, beberapa tahun ke belakang, dia berdiri di SPBU
itu, memberikan sambutan untuk peresmian SPBU yang dulu berbalut warna
hijau, milik Petronas. Dia ingat, saat itu petinggi Petronas dari
Malaysia hadir di SPBU itu.
Dada mengatakan, pihak Pertamina sempat 'ngomel' soal pemberian ijin
pendirian SBPU Petronas itu, kala itu Petronas mulai membangunnya sejak
2008. "Dimarahi sih tidak, hanya orang Pertamina rada ngomel ke saya,
kenapa Petronas di resmiin di Bandung. Saya bilang, kenapa Pertamina
tidak duluan," kata dia.
Adapun Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengungkapkan,
sengaja memilih sehari sebelum perayaan Kemerdekaan Indonesia untuk
meresmikan reflagging satu di antara 8 SBPU eks Petronas di Indonesia.
Pertamina berencana menjadikan SPBU eks Petronas itu menjadi SBPU COCO,
Company Owned Company Operated, agar menjadi parameter pengoperasian
stasiun pengisian bahan bakar.
Dia berharap, SPBU lainya mau mengikuti program Pasti Pas yang
menjadi tolak ukur pelayanan stasiun pengisian bahan bakar. "Saya ingin
SPBU COCO ini menjadi parameter, sebagaimana SPBU melayani customernya,
karena tidak semua SPBU milik Pertamina," kata Karen.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengatakan,
peresmian SPBU itu merupakan simbolisasi aktivitas akusisisi SPBU eks
Petronas di Indonesia. Dia mengatakan, total ada 8 SPBU eks Petronas
yang diambil alih Pertamina lewat tender terbuka internasional, berada
di lokasi DKI, Tanggerang, Bekasi, Medan, serta satu lokasi di Sidoarjo
masih berupa tanah seluas 6 ribu meter persegi.
Hanung tutup mulut soal nilai investasi akuisisi itu. "Tidak perlu
saya disclosure, ini tender internasional. Total ada 8 SBPU, dan 1
bidang tanah di Sidoarjo luasnya 6 ribu meter persegi," kata dia.