Blackberry saat ini tengah berjuang untuk sekedar
bertahan hidup dari kebangkrutan. Pembuat smartphone asal Kanada ini
baru saja mengumumkan bahwa dewan direksinya sudah setuju untuk
mengeksplorasi strategi alternatif dan membuat sebuah komite spesial.
Apa artinya?
Pada dasarnya ini adalah sebuah pengakuan secara publik mengenai
masalah yang dialami BlackBerry, dan juga merancang rencana serius untuk
menyelamatkan perusahaan yang dulu bernama Research in Motion ini.
Alternatif yang dimaksud adalah melakukan pembentukan perusahaan
patungan (joint venture), menjual beberapa aset, atau menjual perusahaan
secara langsung. BlackBerry telah menggunakan jasa J.P. Morgan sebagai
penasihat finansial, serta dua perusahaan hukum, Skadden Arps dan Torys
LLP sebagai penasihat urusan hukum.
Tahun ini BlackBerry meluncurkan platform dan perangkat BlackBerry
10 baru, namun mereka tetap kehilangan pangsa pasar. Di Indonesia
sendiri BlackBerry masih cukup kuat, namun dari lingkar kawan penulis,
sudah cukup banyak pengguna BB yang beralih, baik beralih total
meninggalkan BlackBerry sama sekali, ataupun beralih pelan-pelan dengan
menggunakan platform lain terlebih dulu dan masih menggunakan BB sampai
aplikasi BB Messenger untuk Android dan iOS resmi diluncurkan. Bagaimana
dengan lingkar kawan Anda?