Bosan dengan menu kolak untuk berbuka puasa? Menu putu
pisang ini bisa dicoba. Adalah Rumini,70, penjual kue putu pisang yang
hingga kini masih ada. Wanita asal Jamblang ini mengaku sudah berjualan
putu pisang sejak 40 tahun yang lalu. "Alhamdulillah bulan puasa ini
pesanan kue putu pisang cukup tinggi," katanya. Sekalipun tidak setinggi
bulan puasa setahun sebelumnya, namun Rumini tetap bersyukur.
Namanya juga putu pisang, kue putu yang satu ini memang memakai
pisang sebagai taburan di atasnya. Inilah yang membedakan kue putu
pisang dengan kue putu lainnya. Untuk pengolahannya Rumini masih
menggunakan cara tradisional. Seperti ketan dan beras yang hingga kini
masih ditumbuk secara tradisional. "Rasanya beda kalau digiling pakai
mesin," kata wanita yang lancar berbahasa Indonesia ini.
Di bulan puasa ini, Rumini mengaku bisa menghabiskan 10 kg tepung
yang terdiri dari 8 kg tepung ketan dan 2 kg tepung beras. Di
bulan-bulan biasa, Rumini mengaku hanya mengolah 8 kg tepung yang
terdiri dari tepung ketan dan beras. Kedua tepung tersebut kemudian
disatukan dan dibuatkan adonan. Setelah itu dicampur menggunakan parutan
kelapa.
Adonan itu kemudian mulai dimasak. Pemasakan pun sangat sederhana,
yaitu menggunakan gerabah layaknya memasak serabi. Namun sebelumnya
gerabah diolesi menggunakan minyak goreng agar adonan tidak terlalu
lengket di gerabah. Menggunakan kayu bakar atau arang, dimulailah proses
pembakaran. Tapi terlebih dahulu adonan diratakan menjadi bulat tipis
menggunakan daun pisang klutuk.
Setengah setengah matang, di atas kue kemudian ditaburi potongan
pisang. Yang dipilih Rumini adalah pisang tanduk. Akhirnya, kue putu
pisang pun masak dan siap dimakan.
Proses pembuatan kue putu pisang ini cukup mudah dan sederhana.
Namun sejarahnya tidaklah sesederhana pembuatannya. "Sejak buyut saya
sudah membuat kue putu pisang ini," katanya. itu berarti Rumini
merupakan generasi keempat pembuat kue putu pisang.
Rumini mengaku dulu buyutnya bekerja pada pembuat kue keturunan
Tionghoa di daerah Jamblang, Kabupaten Cirebon. saat itu buyutnya
bertugas menumpuk ketan dan beras menjadi tepung. Ternyata sang majikan
selalu memasok kue-kue putu buatannya ke Mayor Tan Tjin Kie, saudagar
kaya raya yang ada di Cirebon saat itu.
Setelah menguasai teknik pembuatan kue, buyut Rumini pun mulai
berusaha untuk membuat kue sendiri secara kecil-kecilan. Ternyata sang
majikan justru mendukungnya dan mulailah mereka bekerja sama membuat kue
putu pisang ini.
Kue putu pisang ini termasuk makanan kalangan elit saat itu.
Orang-orang kaya keturunan Tionghoa dan Arab termasuk kalangan keraton
merupakan pelanggan tetap kue putu pisang ini. Bahkan hingga kini Rumini
pun mengaku sering mendapatkan pesanan jika ada orang-orang keturunan
Tionghoa melakukan hajat. "baik ada selamatan maupun kematian, putu
pisang banyak dipesan mereka," katanya. hari ini saja Rumini mengaku
mendapatkan pesanan dari seorang keturunan Tionghoa sebanyak 300 buah
kue putu pisang yang katanya akan dihidangkan untuk peresmian tokonya.
"Kalau ada pesanan seperti itu, saya buatnya di rumah. Kalau disini ya
untuk yang membeli sehari-hari," katanya.
Berjualan dari pagi, kue putu pisang buatan Rumini bisa tahan dua
hari. "Saat ini banyak yang membeli untuk berbuka puasa," katanya.
menurut Rumini, saat ini orang-orang lebih banyak tahu kolak sebagai
hidangan berbuka puasa. Padahal sejak dulu kue putu pisang untuk dipakai
untuk hidangan berbuka puasa. Biasanya kue putu pisang ini dihidangkan
bersama dengan teh poci. Rasa putu pisang yang gurih sangat cocok
dihidangkan bersama teh poci bersama gula batunya.
Rumini pun selalu menjaga kualitas kue putu pisang olahannya.
Diantaranya dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas. Untuk tepung
beras misalnya ia mengambil dari beras pandang wangi. Sedangkan untuk
pisang dipilih pisang tanduk yang juga matang. "menjaga kualitas penting
untuk menjaga pelanggan tetap setia," katanya.
Tertarik membeli kue putu pisang? Harganya sangat murah. Satu
kemasan berisi 5 lembar kue putu pisang hanya dijual seharga Rp 7.500.
Jika dibeli dari pedagang kue eceran biasanya satu lembar kue putu
pisang dijual seharga Rp 2 ribu. Cukup murah untuk hidangan berbuka
puasa.