Partai Gerindra membela Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang
melakukan blusukan dalam menyelesaikan permasalahan ibu kota. Jokowi
dituding memboroskan anggaran dengan melakukan kegiatan tersebut.
"Kok blusukan disebut memboroskan anggaran, tidak masuk akal
pernyataan tersebut," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra, Martin
Hutabarat melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Minggu
(21/7/2013).
Martin mengatakan blusukan merupakan salah satu cara dari cara gaya
kepemimpinan untuk mengetahui realitas masalah yang dihadapinya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sangat terkenal dengan
metode blusukannya. Jokowi, sapaan akrabnya, kerap diberitakan keluar
masuk perkampungan di Jakarta.
Namun, berapa sebenarnya biaya yang harus ditanggung Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk blusukan Jokowi dan Wakilnya Basuki T
Purnama?
"Anggaran blusukan Jokowi rata-rata Rp 22 miliar per tahun. Itu dari
anggaran penunjang operasional APBD 2013," ujar Direktur Invenstigasi
dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, saat Diskusi Publik dengan tema
'Memberantas Korupsi di Daerah, Tantangan dan Hambatan' di Warung Bumbu
Desa, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Jika dikonversi dalam bulanan, Jokowi-Basuki menghabiskan anggaran Rp
2,2 miliar dan Rp 74 juta perhari atau Rp 37 juta setiap orang.
"Satu hari Jokowi-Ahok habiskan Rp 34 juta. Enak kan?" kata Uchok.
Uchok pun menilai pemerintahan Jokowi-Basuki tidak fokus dalam
pemberantasan korupsi. Jokowi gemar blusukan, menghabiskan anggaran,
namun hasilnya belum terlihat.
"Jokowi kelihatannya bukan untuk memberantas korupsi. Dia fokus pada
diri sendiri. Blusukan kemana-mana. Hanya nampang. Harusnya
pemberantasan korupsi," sindir Uchok.