Sosoknya dikenal sejak ia tewas bersama Koordinator Tim
Direktorat reserse Kirminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah Ajun
Komisaris Yahya R Lihu, 51 tahun. Keduanya tewas jatuh di jurang sedalam
150 meter di Dusun Petung, Ngemplak, Windusari, Magelang, Jawa Tengah.
Semula dia dikenal sebagai dukun pengganda uang dari lereng Sumbing.
Namanya Muhyaro, 41 tahun.
Dusun Petung adalah desa terakhir di Kabupaten Magelang. Lokasinya
berada kurang lebih 3 km dari puncak Gunung Sumbing. Kini di daerahnya
itu, sang dukun tenar pula karena dugaan menjadi seorang jagal.
Korbannya Yolanda Rifan, dosen Arsitektur FT Undip, sekaligus putra guru
besar FH Undip Prof Dr Barda Nawawi SH. Yolanda dikubur di area
perkebunan loncang lereng Gunung Sumbing bersama dua jenazah lain.
Sampai kini dua jenazah lain masih belum diketahui. Ketiganya diduga
dibunuh lantaran kasus penggandaan uang. (Baca: Jatuh ke Jurang Terborgol Bersama Polisi)
Soal pribadi, Muhyaro tak diketahui secara lengkap. Muhyaro
merupakan tahanan Kepolisian Jawa Tengah. Namun, berdasarkan informasi
dari warga sekitar, Muhyaro dikenal sebagai dukun sakti. Dia disebut
bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Keseharian Muhyaro bekerja sebagai petani. Cukup kaya. Lantaran dia
memiliki ladang luas di lereng Gunung Sumbing. Muhyaro juga dikenal
sebagai sosok taat beribadah.
Muhyaro diketahui memiliki dua istri dan empat anak. Istri pertama
bernama Sukam memiliki tiga orang anak. Istri kedua bernama Sri dan
memiliki seorang anak yang masih berusia sekitar dua bulan.
Setiap malam, Muhyaro banyak didatangi tamu. Warga tak mengetahui
tamu Muhyaro. Saat tamu tiba, warga biasanya sudah terlelap.
Berdasarkan catatan hukumnya, pada tahun 2002, Muharyo pernah
terlibat kasus pencurian sapi. Delapan tahun kemudian, dia terlibat
kasus uang palsu. Ia pernah dimusyawarahkan warga karena mencuri kambing
tetangga.
Kedok Muhyaro mulai terbongkar ketika ia menjatuhkan diri di jurang
lereng Sumbing bersama Ajun Komisaris Yahya R Lihu, warga Banyumanik.
Muhyaro Kamis, 25 Juli 2013, diminta menunjukkan kuburan Yolanda. Saat
itu, tangan Munjaroh terkait di tangan Ajun Komisaris Yahya. Keduanya
tewas bersamaan.