Bigberita - Perusahaan teknologi Huawei asal China, menyatakan tidak akan
mengakuisisi perusahaan pembuat ponsel, termasuk BlackBerry, untuk
meningkatkan pangsa pasarnya di industri ponsel pintar global.
"Kami tidak mempertimbangkan akuisisi. Kami ingin bergantung pada diri sendiri," kata Chen Lifang, Wakil Presiden Senior Huawi, seperti dikutip dari Reuters.
Huawei bahkan memiliki rencana untuk membuat prosesor sendiri. Lifang mengatakan, perusahaan telah menandatangani kesepakatan lisensi paten arsitektur desain prosesor ARM dengan ARM Holdings asal Inggris.
Sebelumnya, Huawei pernah dikabarkan tertarik mengakuisisi produsen ponsel. Perusahaan yang diincar kala itu adalah Nokia, setelah Kepala Produk Konsumen Huawei, Richard Yu, menyatakan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi Nokia.
Namun pada akhirnya, Nokia menjual bisnis ponsel dan layanannya kepada Microsoft senilai 7,2 miliar dollar AS.
Saat ini, perhatian industri teknologi mengarah kepada masa depan BlackBerry. Perusahaan asal Kanada itu membentuk komite khusus untuk mempertimbangkan sejumlah langkah strategis yang akan menentukan nasib perusahaan.
Ada empat kemungkinan yang akan diambil komite khusus BlackBerry. Pertama, tidak melakukan langkah strategis apa pun dan melanjutkan rencana awal; kedua, melakukan strategic line yang mungkin bisa bekerja sama dengan perusahaan lain dalam hal lisensi paten dan aplikasi; ketiga, membentuk perusahaan patungan; dan yang keempat adalah menjual perusahaan.
Menurut sejumlah sumber terpecaya kepada The Wall Street Journal, BlackBerry berniat menggelar lelang agar perusahaan bisa terjual pada bulan November mendatang. BlackBerry disebut sedang terlibat pembicaraan dengan pihak-pihak yang tertarik membeli.
"Kami tidak mempertimbangkan akuisisi. Kami ingin bergantung pada diri sendiri," kata Chen Lifang, Wakil Presiden Senior Huawi, seperti dikutip dari Reuters.
Huawei bahkan memiliki rencana untuk membuat prosesor sendiri. Lifang mengatakan, perusahaan telah menandatangani kesepakatan lisensi paten arsitektur desain prosesor ARM dengan ARM Holdings asal Inggris.
Sebelumnya, Huawei pernah dikabarkan tertarik mengakuisisi produsen ponsel. Perusahaan yang diincar kala itu adalah Nokia, setelah Kepala Produk Konsumen Huawei, Richard Yu, menyatakan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi Nokia.
Namun pada akhirnya, Nokia menjual bisnis ponsel dan layanannya kepada Microsoft senilai 7,2 miliar dollar AS.
Saat ini, perhatian industri teknologi mengarah kepada masa depan BlackBerry. Perusahaan asal Kanada itu membentuk komite khusus untuk mempertimbangkan sejumlah langkah strategis yang akan menentukan nasib perusahaan.
Ada empat kemungkinan yang akan diambil komite khusus BlackBerry. Pertama, tidak melakukan langkah strategis apa pun dan melanjutkan rencana awal; kedua, melakukan strategic line yang mungkin bisa bekerja sama dengan perusahaan lain dalam hal lisensi paten dan aplikasi; ketiga, membentuk perusahaan patungan; dan yang keempat adalah menjual perusahaan.
Menurut sejumlah sumber terpecaya kepada The Wall Street Journal, BlackBerry berniat menggelar lelang agar perusahaan bisa terjual pada bulan November mendatang. BlackBerry disebut sedang terlibat pembicaraan dengan pihak-pihak yang tertarik membeli.
Daftar peminat telah dipersempit dan proses penjualan diperkirakan akan segera dimulai. Sejumlah lembaga keuangan dan perusahaan teknologi, termasuk Lenovo, dikabarkan tertarik meminang BlackBerry.
dikutip dari kompas.com