Hallo Tamu? Selamat Datang Di I DEMO SITE
Pasang Iklan I Profile I Event I DisClaimer I Sitemap
Beranda » » Christine Hallauer: Gadis Ring ONE FC dari Negeri Kanguru

Christine Hallauer: Gadis Ring ONE FC dari Negeri Kanguru

Lintaskan!!
Advertise
Dalam pertandingan ONE Fighting Championship (ONE FC), para petarung berjibaku untuk menjadi pemenang. Para penonton pun ikut dibuat tegang. Namun di setiap jeda pertandingan, datanglah seorang gadis ring membawa papan ronde berlenggak-lenggok mengelilingi arena pertarungan. Ketegangan pun bisa mencair. 




Salah satu gadis ring ONE FC adalah Christine Hallauer. Perempuan keturunan Filipina-Australia berusia 24 tahun tersebut datang dari Perth, Australia untuk ikut tampil di atas ring ONE FC. 

Karirnya sebagai gadis ring bermula saat Christine ditawari agennya. “ONE FC adalah ajang promosi terbesar di Asia, dan menjadi ring girl di sini adalah kehormatan besar. Saya senang bisa berjalan mengelilingi arena pertandingan meskipun saya gugup karena 12.000 penggemar menonton saya. Menjadi ring girl ONE FC adalah puncak karir modeling saya”, katanya.

Selain menjadi gadis ring, Christine yang sehari-hari disibukkan dengan urusan permodelan, juga tercatat sebagai mahasiswi di Curtin University. Di sana ia mempelajari Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industri.

“Aku bukan sekadar seorang perempuan yang memiliki sensualitas. Saya juga memiliki beberapa kualitas lain,” ujarnya yang pandai berbahasa Swiss Jerman, bahasa asli ayahnya, serta memahami tagalog, bahasa Ibunya.

Orang tuanya mendukung karir Christine sebagai model. Bahkan ibunya menganjurkan untuk membatasi makanan favorit orang Filipina seperti adobo dan sinigang.

“Ibu saya tahu betapa besarnya ONE FC di Filipina, sehingga dia senang jika saya memiliki sebuah kesempatan besar. Sementara Ayah tidak banyak tahu soal pekerjaan modeling.”

Sebagai gadis ring tentu dia tidak perlu berlatih keras seperti para petarung. 

“Ini membantu saya mempersiapkan karir modeling. Saya juga harus mempersiapkan diri untuk setiap tugas yang berbeda dengan berlatih pose berbeda”, jelasnya.

Berlawanan dengan pandangan umum, pekerjaan ini bukan tanpa risiko. Christine kerap kali dicemooh karena profesinya ini.

“Kadang perempuan yang menonton pertandingan ini mengatakan hal-hal negatif ketika aku berlenggok di dalam arena, tapi aku mengabaikan mereka.”

Sementara Cristine menyiapkan semua pertandingan bulan depan, dia lebih terpacu untuk malam pertandingan ONE FC di Filipina tahun ini. “Saya senang menjadi ring girl di depan kerumunan orang Filipina,” urainya. 

Ini mimpi yang menjadi kenyataan. “Saya berharap mengunjungi kota dan tahu lebih banyak tentang budaya ibuku. Saya memiliki kerabat di Manila dan senang bisa mengunjungi mereka,” harapnya.

Satu hal yang pasti, Christine telah jatuh hati pada olahraga ini. Sebelumnya ia hanya berlatih voli dan lari. 


dikutip dari yahoo.com