
Sebentar lagi bangsa ini akan memiliki bandara terbesar di Asia
Tenggara. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan segera
mengoperasi Bandara Internasional Kualanamu yang ada di Kabupaten Dili
Serdang, Sumatera Utara pada 25 Juli 2013 mendatang.
Bandara ini dibangun untuk menggantikan fungsi Bandara Internasional
Polonia, Medan. Dalam keterangan tertulisnya, operasional bandara
dengan call sign KNO mulai 25 Juli 2013 pukul 00.01 WIB. Bandara ini
menempati lahan seluas 1.365 hektar dam telah menghabiskan anggaran Rp
5,8 triliun dengan pengerjaan selama 6 tahun.
Dana investasi berasal dari kerja sama Kementerian Perhubungan
melalui (APBN) sebesar Rp3,3 triliun, sedangkan PT Angkasa Pura II Rp2,5
triliun, dengan porsi pembiayaan 59:41.
Anggaran kementerian yang lebih besar itu digunakan untuk
pembangunan, seperti persiapan tanah, pekerjaan runway, taxiway, apron,
pembangunan gedung pemerintahan, pekerjaan navigasi hingga pembangunan
bangunan operasional. Mulai Juni 2013, progres pelaksanaan ini, untuk
sektor publik, telah mencapai 100 persen.
Sementara itu, bandara ini memiliki landasan pacu seluas 3750 x 60
meter dan mampu didarati pesawat jumbo seperti Boeing B747-400 dan mampu
menampung pesawat sekelas airbus. Selain itu, bandara ini memiliki luas
terminal penumpang 118.930 meter dan mampu menampung 8 juta penumpang
per tahun.
Dengan pengoperasian bandara ini, diharapkan bandara ini menjadi
motor ekonomi bagi daerah sekitarnya dan Sumatera Utara. Selain itu,
Dirjen Perhubungan Udara juga mengharapkan dukungan pemerintah provinsi
setempat dalam hal penyediaan areal untuk pengembangan bandar udara ke
depannya.
Sedangkan keunggulan bandara tersebut ketimbang bandara lainnya di
Indonesia antara lain, sistem navigasi yang lebih canggih dan ada
stasiun pengisian bahan bakar pesawat yang terintegerasi dengan bandara.