Bulan Ramadan tidak menghentikan aksi pengeboman di
Irak. Kondisinya malah kian memburuk. Selusin bom mobil dan satu bom di
tepi jalan meledak di kala berbuka, Sabtu malam. Sedikitnya 65 orang
tewas dan 190 orang cedera. Kekerasan selama bulan Juli adalah yang
terburuk sejak tahun 2008, dengan lebih dari 520 orang tewas.
Dua belas bom mobil dan satu bom di tepi jalan meledak di Kota
Baghdad. Satu bom lagi meledak di Madain, sebelah selatan ibu kota, kata
kolonel polisi dan pejabat medis.
Bom-bom tersebut meledak di saat puluhan warga Baghdad berada di
kafe-kafe untuk berbuka puasa. Insiden paling banyak menelan korban
terjadi di Karrada, distrik kalangan atas di Baghdad, dimana dua bom
mobil menewaskan 12 orang di pusat Kota Zafraniyah.
Di Mosul, 400 kilometer barat Laut Baghdad, bom pinggir jalan
menewaskan seorang polisi yang sedang berpatroli dan mencederai satu
lainnya. Di sebelah tenggara kota, sebuah bom menewaskan seorang
perempuan dan 22 luka-luka, termasuk tujuh polisi.
Serangan Sabtu kemarin merupakan yang terburuk di Irak sejak 10 Juni
lalu, yang menelan korban 78 orang. Rangkaian serangan bom terjadi
sehari setelah bom bunuh diri dalam mesjid Sunni di Irak Tengah,
menewaskan 20 orang yang sedang salat.
»Saya ada di deretan pertama orang-orang yang sembahyang. Kami sedang
mendengarkan khutbah, saat tiba-tiba sebuah ledakan besar mengguncang
tempat itu,” Salman Ubaid, seorang mahasiswa berusia 22 tahun. Tidak
jelas siapa dalang ledakan yang terjadi di Provinsi Diyala tersebut.
Lebih dari 2.700 orang tewas di Irak sejak awal tahun 2013.