"Kami tidak begitu memberikan perhatian kepada para pesaing," ungkap pendiri Google Inc., Larry Page dan Sergey Brin.
Mungkin perusahaan mesin pencari internet terbesar di dunia ini sudah begitu yakin pasarnya tidak akan goyah. Karena itu, mereka lebih ingin fokus pada layanan baru. Ternyata, bidikannya adalah model bisnis Amazon.com, toko ritel di internet.
Pada April lalu misalnya, Amazon meluncurkan AmazonSupply. Konsentrasi layanan ini adalah penyedia barang-barang kebutuhan industri yang dijual lewat internet (e-commerce). Google mencoba ikut model tersebut dengan mengeluarkan Google Shopping for Suppliers. Produknya relatif sama.
Google memang belum langsung melakukan penjualan kepada pengguna akhir. Tapi mereka masih emasok peralatan elektrik ke pemasok. Jadi masih business to business.
Sebenarnya, menurut catatan Wall Street Journal, barang-barang industri bukan satu-satunya arena yang diikuti Google dari Amazon. Tahun lalu, Google juga sudah mencoba tiga layanan, ternasuk 'pengiriman di hari yang sama', 'loker untuk menerima pesanan barang', serta 'komputer korporat'.
Rupanya persaingan kedua perusahaan ini makin sengit. Apalagi melihat Amazon dan Google pun meluncurkan komputer tablet untuk menduplikasi kesuksesan Apple Inc.
"Kompetisi sangat baik bagi para pengguna," ujar Google.
